Minggu, 14 Juni 2020

Kesasar

Kesasar 1

Tulisan ini berupa pengalaman penulis dan rekan. Saya tulis, mudah-mudahan bermanfaat menjadi sarana hiburan.

Saya pernah kesasar atau lebih tepatnya salah kunjung. Waktu itu diundang oleh orang tua siswa. Saya masih ingat nama yang mengundang saya. Murid saya ketika di SD dikhitan di Jalan Pangkalan Jati. Saya lupa nomor jalan tersebut. Saya pergi dengan sepeda motor tua tahun 1973. Saya namakan "Si Dukun" motor tersebut.

Ada janur, langsung masuk. Di tempat resepsi gak ada yang kenal. Saya juga gak nanya. Resepsi belum dibuka. Saya nunggu. Kalau gak nunggu rugi. Abis amplop sudah dicemplungin ke kotak uang kondangan. Payahnya, cuma punya uang yang dibuat kondangan. Alias itu-itunya. Resepsi dibuka, kok yang keluar penganten. Waduh, sudah pasti salah. Tapi....., ya karena duit dah dicemplungin, biar dah, ikut makan aja.

"Kok, gak sama Ibu, Pak?" tanya penganten wanita karena saya sendirian. Saya jawab, "Gak, istri saya lagi ada tamu."
Gak lama, abis makan langsung pamit aja. Langsung menuju rumah. Sampai di rumah, saya cerita kepada istri.
"Tanya, dong, kalau pergi kondangan ntu!" kata istri," jangan nyelonong aja! Lagian kalau udah ketauan salah, ngapa gak balik?"
"Ya, amplop dah telanjur dicemplungin kotak! Biarin, ah, telanjur! Itung-itung bayar warteg aja." jawab saya sambil tertawa geli, inget kelakuan sendiri.

Jangan kecewa, ya, Adit, pak Sahman gak menghadiri acara resepsi khitanan kamu. Murid yang dikhitan namanya Adit. Mudah-mudahan dia membaca cerita ini

Tuliskan amanat sesuai cerita tersebut!
Jawaban dikirim via email ke alamat sahmansabirin@gmail.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar